Jumat, 16 Desember 2011

Daftar pondok pesantren di Indonesia


Indonesia yang mayoritas umat islam seyogyanya belajar dan memahami islam itu sendiri, namun kenyataan sampi saat ini masih banyak yang enggan untuk belajar agamanya sendiri, entah kenapa mungkin karena terpengaruh dunia informasi yang tanpa batas, pengaruh televisi, internet, yang seharusnya dijadikan  sarana untuk belajar malah jadi bumerang bagi generasi ke generasi dalam memahami islam itu sendiri.

buktinya banyak pondok pesantren yang tak memiliki murid sehingga terancam "gulung tikar" karena kurangnya kesadaran masarakat untuk memahami islam. tekanan dari orang tua diperlukan agar putra-putrinya mau belajar di pondok pesantren. tentunya ini harus dilakukan sejak dini, agar pergeseran generasi tidak terlamau jauh  sehingga kelak dewasa dia mempunyai filter dalam    menerima informasi luar yang tanpa batas.
berikut ini ada beberapa daftar pondok pesantren sebagai rujukan untuk belajar dan memahami islam, saran dari saya belajarlah mulai dari tempat yang paling dekat dengan anda karena ilmunya Allah itu sangat luas. kalaupun mengejar yang jauh ilmunya Allah tak ada batasnya.
klik disini:

Saya mulai dari tasikmalaya yang terdekat:
1. Ponpes Cipasung Tasikmalaya
Pondok pesantren  yang berdiri tahun 1931 ini  yang sangat berpengaruh di jawa barat yang terletak di singaparna, Tasikmalaya.
Pengasuh             : KH. Ruhiat
                             KH. Dudung Abdul Halim MA
Alamat                 : Cipasung singaparna tasikmalaya
Propinsi               :Jawa_Barat
Contact                : Telp:(0265)545832
Fax                      :(0265)544367
Keterangan: Menerima:Putra-Putri
untuk perguruan tingginya visit di  http://www.iaic.ac.id
2.  Pondok Pesantren Al Munawwar
Yayasan Pondok Pesantren Al Munawwar didirikan oleh Almarhum wal Magfurlah KH. Muhammad Mumun Munawwar beserta istri Hj. Dedeh Munawwaroh pada tahun 1973. Yang berlokasi di Kampung Saguling Babakan, Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Jarak dari Ibu kota Tasikmalaya 5 km ke arah Selatan dan dari ibu kota Kecamatan 1 km ke arah Utara. Kini Pondok Pesantren Al Munawwar telah mencatatkan diri sebagai Yayasan dengan nama Yayasan Pondok Pesantren Al Munawwar, Notaris Heri Hendriyana, SH, Nomor 52/11/200.

Terletak di areal tanah seluas 1 hektar, dihuni lebih dari 200 santri dan memiliki 50 lebih cabang Pesantren yang tersebar di daerah Jawa. Merupakan lembaga pendidikan Islam yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu mengupayakan agar para santrinya mampu berakhlaqul karimah dan mendapat ilmu yang bermanfa’at. Yang dituangkan dalam tiga program pesantren, yaitu:

1. Ulama Al’Amilin (Ulama yang mampu mengamalkan ilmunya).
2. Imamal Muttaqin (Memimpin ummat untuk bertaqwa).
3. Muttaqin (Manusia yang bertahan dalam ketaqwaan).

3. Ponpes. Suryalaya tasilmalaya
Pondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad atau yang dikenal dengan panggilan Abah Sepuh, pada masa perintisannya banyak mengalami hambatan dan rintangan, baik dari pemerintah kolonial Belanda maupun dari masyarakat sekitar. Juga lingkungan alam (geografis) yang cukup menyulitkan.

Namun Alhamdullilah, dengan izin Allah SWT dan juga atas restu dari guru beliau, Syaikh Tholhah bin Talabudin Kalisapu Cirebon semua itu dapat dilalui dengan selamat. Hingga pada tanggal 7 Rajab 1323 H atau 5 September 1905, Syaikh Abdullah bin Nur Muhammad dapat mendirikan sebuah pesantren walaupun dengan modal awal sebuah mesjid yang terletak di kampung Godebag, desa Tanjung Kerta. Pondok Pesantren Suryalaya itu sendiri diambil dari istilah sunda yaitu Surya = Matahari, Laya = Tempat terbit, jadi Suryalaya secara harfiah mengandung arti tempat matahari terbit.

4. Pondok Pesantren Langitan (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)

Pondok Pesantren Langitan adalah salah satu lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia. Berdirinya lembaga ini jauh sebelum Indonesia merdeka yaitu tepatnya pada tahun 1852, di Dusun Mandungan, Desa Widang, Kecamatan Widang, Tuban, Jawa Timur. Komplek Pondok Pesantren Langitan terletak di samping bengawan Solo dan berada di atas areal tanah seluas kurang lebih 7 hektar.

http://langitan.net/


5. Pondok Pesantren GONTOR (non madzab)


Pondok Gontor didirikan pada 10 April 1926 di Ponorogo, Jawa Timur oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Ahmad Sahal, KH Zainudin Fananie, dan KH Imam Imam Zarkasy dan yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki Tarbiyatul Atfhfal (setingkat taman kanak-kanak) lalu meningkat dengan didirikannya Kulliyatul Mu’alimin Al-Islamiah (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah. Pada tahun 1963 Pondok Gontor mendirikan Institut Studi Islam Darussalam (ISID).

http://gontor.ac.id/

6. Pondok Pesantren Daar El-Qolam (non madzab)

Pondok Pesantren Daar el-Qolam (معهد دار القلم للتربية الإسلامية) adalah sebuah pondok pesantren berlokasi di Desa Pasir Gintung, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Propinsi Banten yang didirikan pada tanggal 20 Januari 1968. Pesantren ini adalah gagasan Haji Qasad Mansyur yang direalisasikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifai Arief (1942-1997). Setelah K.H. Ahmad Rifa’i Arief meninggal dunia pada tanggal 15 Juni 1997, pondok ini dilanjutkan oleh K.H. Drs. Ahmad Syahiduddin, K.H. Adrian Mafatihullah Karim dan Hj. Enah Huwaenah. Hingga Maret 2009, Pondok Pesantren Daar el-Qolam merupakan pondok pesantren terbesar sedaerah Banten, dengan jumlah santri 4298 jiwa.

http://www.daarelqolam.ac.id/mp/welcome.aspx

7. Pondok Pesantren DARUNNAJAH (non madzab)

Pada tahun 1942 K.H. Abdul Manaf Mukhayyar mempunyai sekolah Madrasah Al-Islamiyah di Petunduhan Palmerah. Tahun 1959 tanah dan madrasah tersebut digusur untuk perluasan komplek Perkampungan Olah Raga Sea Games, yang sekarang dikenal dengan komplek Olah Raga Senayan. Untuk melanjutkan cita-citanya, maka diusahakanlah tanah di Ulujami.

Tahun 1960, didirikan Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI), dengan tujuan agar di atas tanah tersebut didirikan pesantren. Periode inilah yang disebut dengan periode cikal bakal, sebagai modal pertama berdirinya Pondok Pesantren Darunnajah.

http://darunnajah.com/

8. Pondok Pesantren Tebuireng (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)

Pondok Pesantren Tebuireng adalah salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Pesantren ini didirikan oleh KH. Hasyim Asy’arie pada tahun 1899. Selain materi pelajaran mengenai pengetahuan agama Islam, ilmu syari’at, dan bahasa Arab, pelajaran umum juga dimasukkan ke dalam struktur kurikulum pengajarannya. Pesantren Tebuireng telah banyak memberikan konstribusi dan sumbangan kepada masyarakat luas baik, terutama dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.

http://www.tebuireng.net/

9. Pondok Pesantren Al Ihya Ulumuddin (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)

pada 24 Nopember 1925 didirikan pondok pesantren di Desa Kesugihan, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, yang kemudian dikenal dengan nama pondok pesantren Kesugihan. Kepemimpinan ponpes ini kemudian dilanjutkan oleh KH Ahmad Mustholih dan KH Chasbulloh Badawi, putra pendiri.

10.Ponpes Asy Syafi’iah Nahdatul Wathon (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)

Maulana al-Syaikh Tuan Guru Kyai Hajji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid

Muhammad Zainuddin Abdul Madjid belajar di Tanah Suci Mekah selama 13 tahun kemudian kembali ke Indonesia atas perintah dari guru beliau yang paling di kagumi, yakni Syaikh Hasan Muhammad al-Masysyath, pada tahun 1934. Setiba di Pulau Lombok beliau mendirikan Sekembali dari Tanah Suci Mekah ke Indonesia mula-mula beliau mendirikan pesantren al-Mujahidin pada tahun 1934 M. kemudian pada tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H/22 Agustus 1937 M. beliau mendirikan Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI). Madrasah ini khusus untuk mendidik kaum pria. Kemudian pada tanggal 15 Rabiul Akhir 1362 H/21 April 1943 M. beliau mendirikan madrasah Nahdlatul Banat Diniah Islamiyah (NBDI) khusus untuk kaum wanita. Kedua madrasah ini merupakan madrasah pertama di Pulau Lombok yang terus berkembang dan merupakan cikal bakal dari semua madrasah yang bernaung di bawah organisasi Nahdlatul Wathan. Dan secara khusus nama madrasah tersebut diabadikan menjadi nama pondok pesantren ‘Dar al-Nahdlatain Nahdlatul Wathan’. Istilah ‘Nahdlatain’ diambil dari kedua madrasah tersebut. Beliau aktif berdakwah keliling desa di Pulau Lombok dan mengajar.

http://www.nahdlatulwathan.org/

11. Pondok Pesantren Al Mu’min (wahabiyah)

pondok Pesantren Al Mu’min adalah sebuah pesantren di Ngruki, Solo yang didirikan oleh “enam serangkai”: Abdullah Sungkar, Abu Bakar Ba’asyir, Yoyok Rosywadi, Abdullah Baradja, Abdul Qohar H. Daeng Matase, dan Hasan Basri.
Pondok ini berdiri sejak tahun 1974 di lokasinya hingga sekarang, di selatan terminal angkutan dalam kota Surakarta, Terminal Tipes, namun berada di wilayah administrasi Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo. Setahun sebelumnya ia merupakan sebuah kelompok pengajian kekeluargaan (usrah). Unit dakwah awalnya adalah sebuah siaran radio non-komersial.

12. Pondok Pesantren Al Khairaat (Syafi’iyah, Asy ‘ariyah)

guru besar alalamah sayid idrus bin salim aljufri pendiri sebuah yayasan lembaga pendidikan islam alkahirat, beliau di lahirkan di taris, hadramaut pada14 sya’ban 1309 H bertepatan dengan 15 maret 1881 M, ulama hadramaut yang berhijrah ke indonesia dan menetap di palu (sulawesi tengah). yayasan alkahiraat, yang kini telah memiliki cabang lebih dari 1800 madrasah dan sekolah, terdiri dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTS, MA, hingga Universitas.


13. Pondok Pesantren La Tansa (non madzab)

Pondok Pesantren La Tansa adalah sebuah pondok pesantren modern yang terletak di daerah Parakansantri, Cipanas, Lebak, Banten. Pesantren ini didirikan oleh Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief (Almarhum) yang bertindak juga sebagai pemimpin pesantren Daar el-Qolam (Pasir Gintung, Jayanti, Tangerang) saat itu. Kini, setelah pendiri wafat, Pesantren La Tansa dipimpin oleh K.H. Adrian Mafatihullah Karim, MA dan K.H. Sholeh, S.Ag, MM. Lembaga ini bernaung di bawah Yayasan La Tansa Mashiro, yang juga didirikan oleh Drs K.H. Ahmad Rifa’i Arief.

14. Pondok Pesantren Lirboyo, 
Lirboyo adalah nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Mojoroto Kotamadya Kediri Jawa Timur. Di desa inilah telah berdiri hunian atau pondokan para santri yang dikenal dengan sebutan Pondok Pesantren Lirboyo. Berdiripada tahun 1910 M.. Diprakarsai oleh Kyai Sholeh, seorang yang Alim dari desa Banjarmelati dan dirintis oleh salah satu menantunya yang bernama KH. Abdul Karim, seorang yang Alim berasal dari Magelang Jawa Tengah.

Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo erat sekali hubungannya dengan awal mula KH.Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo sekitar tahun 1910 M. setelah kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari perkawinannya dengan Nyai Khodijah (Dlomroh), putri Kyai Sholeh Banjarmelati.


untuk yang lain bisa visit aja diatas, di pesantren mana   putra-putri anda menuntut ilmu.
semoga bermanfaat


Tidak ada komentar: